Testing merupakan bagian penting dari development sebuah aplikasi. Memiliki testing script yang baik merupakan langkah awal yang baik untuk kemudahan memaintain aplikasi kita. Techtalk kali ini akan membahas bagaimana testing bisa menjadi bagian dari proses development sebuah aplikasi. Pembahasan sesi kali ini akan mencakup unit testing untuk business logic dan juga integration test untuk overall flow dari aplikasi. Meskipun contoh kasus yang dibahas adalah dalam bahasa Ruby (Sebuah aplikasi rails), prinsip-prinsipnya seharusnya bisa diaplikasikan ke dalam bahasa atau framework lainnya. Penasaran? daftarin diri kamu dan ajak teman-temanmu book tiketnya! Sampai berjumpa di acara
Membangun suatu aplikasi web ataupun aplikasi server yang memuat API bisa menggunakan banyak cara dan tools. Salah satu yang populer di bidang web development sekarang ini adalah Ruby on Rails. Pada TechTalk kali ini, speaker akan membicarakan tentang pengalamannya dan apa saja yang dipelajari selama 2 tahun membangun aplikasi menggunakan Ruby on Rails. Speaker akan menceritakan tentang hal-hal yang seharusnya diketahui saat awal membangun suatu web aplikasi dan juga tips-tips dalam membuat aplikasi web menggunakan Ruby on Rails. Apabila tertarik pada TechTalk kali ini, silakan mendaftar pada button di bawah ini. See you!
]]>React Js, javascript library for creating user interface. React is intended to help developers build large applications that use data that changes over time. It is maintained by Facebook and Instagram. React isn’t a complete framework. It doesn’t offer all the components you’ll find in framework like Ember or AngularJS. In fact, many refer to React as just the V in MVC. It also provides different ways to organize your templates and gets you think in components. React also has this virtual DOM thing, what makes the rendering super fast but still keeps it easily understandable and controllable at the same time.
Grab your TechTalk seat right now! See you tomorrow~
]]>
Bluetooth Low Energy (BLE) atau Bluetooth v4 merupakan standar teknologi bluetooth terkini yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan transfer data dalam jarak dekat. Karena keunggulannya dalam hal hemat daya, maka BLE banyak digunakan untuk membangun “Internet Of Thing Personal Network”.
Beberapa ahli teknologi mengatakan bahwa, tren teknologi beberapa tahun kedepan fokus terhadap location context aware. Biasanya positioning secara outdoor digunakan teknologi GPS, namun teknologi ini tidak bekerja dengan baik pada indoor. Maka lahirlah perangkat iBeacon yang berjalan diatas teknologi BLE untuk menentukan proximity didalam gedung. Selain dimanfaatkan untuk indoor positoning system, beacon juga bisa dimanfaatkan untuk aplikasi retail, event, maupun keperluan entertainment lainnya.
Pada techtalk ini, akan diperkenalkan lebih jauh mengenai beacon serta diskusi mengenai apa kontribusi yang bisa diberikan untuk kemajuan Bangsa Indonesia melalui teknologi ini.
]]>Kemalasan muncul saat harus memulai konfigurasi mesin server untuk persiapan production aplikasi. Jika itulah yang di alami, mungkin ada baiknya mulai mempertimbangkan menggunakan “provisioning” software seperti Chef untuk melakukannya.
Percobaan ini dilakukan dengan automatisasi Chef ke Digitalocean menggunakan Ubuntu dan aplikasi yang dikembangkan menggunakan Ruby on Rails. Get the ticket on below!
Riot is React + Polymer + models + routing without the bloat. It works today, even on IE8. It’s dead simple to use and it weighs almost nothing. No reinventing the wheel, but rather taking the good parts of what’s there and making the simplest tool possible.
We should focus on reusable components instead of templates. According to the developers of React: “Templates separate technologies, not concerns.”
By having related layout and logic together under the same component the overall system becomes cleaner. We respect React for this important insight.
]]>Pada TechTalk Special ke 76 kali ini, akan membahas tentang work-life di Google California (US). Pembicara pada TechTalk kali ini disampaikan langsung oleh salah satu Software Engineer Google di California, Hamdanil Rasyid.
Hamdanil merupakan lulusan Computer Science, Nanyang Technological University yang sekarang sedang bekerja di Google sejak tahun 2014.
Bagi teman-teman yang tertartik bisa mengikuti Techtalk edisi spesial dengan FREE!
]]>Laravel adalah salah satu PHP web framework yang populer. Dengan filosofi expressive and elegant syntax, diharapkan pengguna Laravel bisa lebih menikmati proses development. Sang creator percaya bahwa “Happy developers make the best code”.
Laravel banyak terinspirasi dan mengkombinasikan hal-hal baik dari framework lain seperti Ruby on Rails, ASP.Net MVC dan Sinatra. Laravel juga melekatkan packages terbaik dari dunia PHP seperti Symfony Component, Carbon, SwiftMailer, Cron Expression, DotEnv, dan lain-lain.
Tidak lama lagi Laravel 5.1 akan dirilis. Apa saja fitur-fitur baru pada Laravel 5.1? Yup, pada Tech Talk kali ini kita akan membahas fitur-fitur baru yang terdapat pada Laravel 5.1, diantaranya adalah Event Broadcasting dan Testing.
]]>User Experience dari sebuah web page dan Apps tidak terjadi begitu saja, tp membutuhkan proses yang cukup panjang dari pengembangan product, di mulai dari konsep Ide sampai pemrograman. Untuk mengetahui apakah product/ apps kita dapat di gunakan User dengan baik kita harus melakukan testing. prototyping di butuhkan untuk melakukan testing tanpa menunggu produk final selesai di developer. dengan menggunakan prototype kita bisa menghemat waktu dan biaya development produk. Pada pertemuan kali ini kita akan membahas apa itu prototype, bagaimana prototype itu di buat, dan seberapa besar pengaruh prototype mempengaruhi penggunaan product/apps pada level user, serta tools yang dapat di gunakan untuk membuat prototype. Yuk langsung daftar sekarang juga di http://bit.ly/techtalk74
]]>Perancangan arsitektur sebuah software bukanlah pekerjaan yang mudah. Salah satu faktor utama kesulitannya adalah sulitnya mengubah arsitektur software setelah diputuskan di awal project. Kesulitan tersebut diperparah dengan kenyataan bahwa sebagian besar arsitektur software yang ada sekarang cenderung mengutamakan permasalahan teknis daripada permasalahan para programmernya — yang boleh dibilang adalah pengguna dari sebuah arsitektur software.
Trygve Reenskaug dan James Coplien menyadari permasalahan tersebut dalam membangun paradigma DCI (Data, Context, and Interaction). Jika dijelaskan secara singkat, DCI dapat disebut sebagai pengembangan lanjutan dari OOP (Object-Oriented Programming) yang lebih programmer-friendly. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda dapatkan dengan datang pada techtalk ini.
]]>