Quick Disaster: Aplikasi Google Glass Pertama Buatan Indonesia
Saat ini sedang marak penggunaan Wearable Device seperti contohnya Google Glass. Google Glass sendiri baru diluncurkan di Amerika Serikat bulan April 2014 lalu. Meski begitu, ada sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sudah membuat aplikasi untuk Google Glass lho. Apa hasilnya?
Sebuah aplikasi Google Glass pertama buatan anak bangsa ini disebut Quick Disaster. Sebagai daerah rawan bencana, aplikasi ini sangat cocok untuk digunakan di Indonesia.
Dalam Quick Disaster, terdapat sembilan macam bencana yaitu gempa bumi, banjir, gunung meletus, tsunami, angin topan, tornado, hujan abu vulkanis, longsor, hingga kebakaran. Hebatnya, aplikasi ini memberikan solusi sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Dengan aplikasi Google Glass ini, orang bisa mengantisipaso terjadinya bencana, mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana, bahkan menginformasikan bencana. Informasi bencana ini bisa dilakukan dengan cara mengintegrasikannya dengan social media yaitu G+. Dalam mengirim informasi, aplikasi ini dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi lokasi dengan GPS sehingga nantinya orang lain bisa tahu dimana lokasi bencana terjadi.
Aplikasi Google Glass ini, Quick Disaster, dibuat oleh sekelompok mahasiswa UGM yaitu Daniel Oscar Baskoro, Zamahsyari, Bahrunur, dan Sabrina Anggraini yang mengambil prodi Ilmu Komputer, serta Maulana Rizky yang mengambil prodi Geofisika.
Kebanggaan pada aplikasi Google Glass yang sangat solutif ini makin tinggi ketika Quick Disaster diumumkan sebagai salah satu dari 10 Aplikasi yang berlaga dalam event dua tahunan, Understanding Risk Forum yang digelar oleh Bank Dunia bekerja sama dengan Departemen Ilmu, Teknologi, Rekayasa, dan Kebijakan Publik University College, London.
Quick Disaster, sebagai aplikasi Google Glass, akan dipresentasikan dalam forum tersebut pada tanggal 30 Juni hingga 4 Juli 2014 mendatang untuk bertanding dengan 9 aplikasi lain dan memperebutkan juara. Mari kita beri dukungan untuk Quick Disaster.