Startup jenis e-commerce sedang marak di Indonesia. Alasannya apalagi kalau bukan karena konsumen Indonesia yang sedang suka berbelanja online. Namun ternyata startup e-commerce ada beberapa jenis. Yuk kenali jenis startup e-commerce sebelum kalian juga ikut membuat startup jenis ini.
1. C2C
Startup C2C menghubungkan antara Customer to Customer. Di Indonesia, ada TokoBagus, Tokopedia, Kaskus, Berniaga, dan sebagainya. Kaskus dan tokopedia itu lebih seperti marketplace karena mereka memberi tempat untuk melakukan penjualan dan pembelian, sedangkan tokobagus dan berniaga itu lebih ke ad listing karena yang mereka jual di sana adalah iklan.
Salah satu pendatang baru di C2C Indonesia adalah sribu. Sribu adalah marketplace untuk desain dimana designer-designer diberi sayembara untuk membuatkan desain tertentu untuk client. Bagi yang menang akan mendapatkan sejumlah hadiah termasuk uang. Rumah.com juga C2C karena mereka adalah marketplace untuk property. Jadi, C2C itu bukan hanya e-commerce yang menjual barang saja, tetapi juga menjual jasa.
2. B2C
B2C menghubungkan Bussiness dengan Customer. Startup memiliki stok barang sendiri dan menjualnya ke pengunjung website itu. Jumlahnya tidak sebanyak jenis C2C. Contoh dari jenis startup e-commerce ini adalah Bhinneka dan Lazada.
Contoh lain dari B2C adalah Dinomarket. Dinomarket ini tergolong unik karena mereka memiliki pelayanan pesan pagi antar sore dan Dinomarket memiliki 2 jenis e-commerce, yaitu B2C (Dinomarket) dan C2C (Pasardino)
3. B2B
B2B menghubungkan Business to Business. Contoh startup e-commerce jenis ini adalah shopify yang memfasilitasi penggunanya untuk membuat toko online bagi yang ingin berjualan. Selain itu ada indotrading dimana pengguna bisa membuka toko onlinenya sendiri.
terimakasih penjelasannya, jadi paham perbedaan ecommerce