Jogja Geek Fair 2017 Sebentar Lagi. Kamu Sudah Terdaftar-kah? Kalau belum, bisa banget daftar di link dibawah ini.
]]>Innovation & Design Center (IDeC), Divisi Business Service (DBS) dan Divisi Digital Business (DDB) Telkom Indonesia, menggelar kegiatan Startup Goes to Market, di Bandung Digital Valley pada tanggal 4 September lalu.
Kegiatan ini diadakan untuk mewujudkan komitmen Telkom dalam memajukan Kampung UKM Digital dan tentunya para start-up. Ini merupakan wujud dari tiga peran penting PT Telkom sebagai jembatan, saluran, dan akselerator bisnis start-up.
Sebagai rangkaian dari kegiatan Startup Goes to The Market, diadakan pula Focus Discussion Group yang melibatkan Start up company, TELKOM, dan komunitas UKM untuk melakukan eksplorasi market, menangkap peluang serta memahami kebutuhan dari komunitas tersebut.
Acara ini mempertemukan startup dari Indigo Incubator dan Accelerator yang terdiri dari Jarvis, Elkasa, Grosir Bersama, Warung Rakyat, GoPos, SasBuzz, dan Pershoenalize dengan 15 komunitas UKM dimana terdiri dari perwakilan dari Kp. UKM Makanan Ringan (Tangerang), Kp konveksi (skoci bandung), Kp Batik Trusmi (Cirebon), Kp Tenun (Samarinda), Kp. Sulaman Benang Emas (Pariaman), Kp bunga rawa belong (Jakbar), Kp Sanur (Bali), Kp Tenun Donggala (Palu), Kp kerajinan logam bejijong (Sidoarjo), Kp Tenun Troso (Kudus), Kp Wisata Borobudur Mandala Wisata (Magelang) , Kp Batik Laweyan (Solo), Kp Griya UKM (Jogja), Kp tas gadukan (Surabaya), dan Kp Perikanan Bah Coet (Sukabumi).Acara startup goes to market dibuka oleh Senior Executive Account Manager Direktorat Ebis Ace yang menyampaikan Overview Program Startup Go To Market sebagai ajang untuk berbagai ide dan solusi aplikasi bisnis yang tepat. Turut hadir dalam acara tersebut, Senior General Manager IDeC Saiful Hidayat, Deputy SGM IDeC Moh.Riza Sutjipto, dan para Senior Leader di Telkom IDeC, DBS, dan DDB.
Kegiatan ini menjembatani komunikasi antara komunitas Kampung UKM Digital untuk menyampaikan kebutuhan aplikasi bisnis sesuai dengan eksistem bisnis di areanya masing-masing. Kemudian para startup akan menampung dan mengusulkan solusi aplikasi yang tepat bagi pelaku UKM.
Kampung UKM Digital merupakan rangkaian dari program BAGUS Indonesia, yaitu gerakan membina aspirasi 1 Juta UKM Indonesia melalui adopsi teknologi digital dalam mendukung program Pemerintah untuk kemajuan UKM Indonesia yang digagas Telkom.Sharing yang di moderatori oleh Direktur Executive BDV Indra Purnama, pada sesi-1 diisi dari Penggerak ICT Kampung UKM Digital, yaitu Sony penggerak ICT Agro jamur, Adi BobotohFM dan Rizky dari YukBisnis. Sesi-2 diisi dengan sharing dari Penggerak ICT Kampung UKM Digital yaitu Eef Dewi Pariaman, Marnawi SkociBdg, dan Andri KadinBdg, mereka semua berbagi pengalaman dan manfaat ICT bagi bisnis UKM.
Melalui kegiatan Startup goes to market ini, diharapkan ada titik temu antara kebutuhan pelaku UKM dengan solusi digital yang disediakan oleh pelaku Startup, sehingga terjadi percepatan penyediaan total solusi integrated supply chain management oleh pelaku Start-up untuk pelaku UKM dalam satu Kampung UKM Digital.
Selanjutnya peserta kegiatan Startup Goes to Market yang terdiri dari komunitas UKM, Startup, IDeC, DBS, dan DDB dibagi atas 7 Focus Group Discussion untuk lebih bisa memetakan story dan permasalahan dari komunitas UKM. Kegiatan Startup Goes to Market ditutup dengan foto bersama dan penyerahan kue dalam rangka perayaan Hari Pelanggan, yang diwakili oleh Senior General Manager IDeC Saiful Hidajat, serta didampingi oleh Senior Executive Account Manager Direktorat Ebis Ace, dan para senior leader kepada perwakilan komunitas UKM.
]]>NED STUDIO, sebuah start-up muda Indonesia merilis game mobile terbarunya yang berjudul “Egrang Master” dengan tema permainan tradisional “egrang”. Game mobile ini dikhususkan untuk platform android dan dapat didownload secara gratis.
Egrang Master merupakan sebuah digitalisasi dari permainan tradisional egrang yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pelestarian budaya permainan tradisional ini kepada masyarakat Indonesia, khususnya pada para kaum muda Indonesia.
Dalam pengembangan game ini, NED Studio juga terinspirasi dari kisah perjuangan Bapak Yudi Karyono (52) yang rela menempuh perjalanan selama sekitar 2 bulan dari Yogyakarta ke Jakarta dengan menggunakan egrang demi dapat bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi.
Permainan egrang sudah ada sejak dahulu kala, namun saat ini sudah semakin sulit di temukan baik di desa maupun di kota, bahkan banyak anak-anak muda yang tidak mengenal permainan egrang.
Fenomena inilah yang mendorong NED Studio menciptakan karya digital ini untuk mempromosikan kembali permainan tradisional kita yang sudah hampir punah ini agar nilai budaya permainan tradisional ini semakin dilestarikan oleh masyarakat Indonesia bahkan sampai ke kancah internasional.
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia dimana pemain ditantang untuk berjalan dan menjaga keseimbangan tubuh dengan menaiki 2 batang bambu berukuran selengan orang dewasa. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti dari mana asalnya permainan egrang ini, namun permainan ini dikenal di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda.
Sebuah game mobile karya NED Studio ini disajikan dengan desain grafis yang indah, sound menarik, dan gameplay yang menggemaskan.
Gameplay pada game ini sangat sederhana, pengguna cukup menjalankan karakter game hanya dengan memberi tap pada area manapun pada screen.
Namun, memainkannya tidak semudah yang kita bayangkan. Butuh perjuangan yang kuat untuk menjaga keseimbangan karakter game pemain egrang. Pemilihan waktu saat memberi tap juga akan sangat mempengaruhi keseimbangan karakter pemain, jika tidak stabil maka karakterpun akan terjatuh dari egrangnya. Oleh karena itu ketelitian dan kesabaran sangat dibutuhkan untuk mempertahankan keseimbangan saat memainkan game ini.
Pelajaran yang dapat dipetik dari game mobile ini adalah pelestarian budaya permainan tradisional Indonesia, pelajaran dari perjuangan kakek Yudi yang memiliki semangat juang yang tinggi, pelajaran melatih kesabaran dalam mengendalikan keseimbangan, berani bangkit lagi walaupun akan jatuh lagi, dan pelajaran memiliki semangat berjuang untuk menjadi yang terbaik.
Ayo mainkan Egrang Master di smartphonemu, kuasai keseimbanganmu, jatuh lagi – bangkit lagi, raih skor setinggi-tingginya dan jadilah yang terbaik !
Requirement: Handphone atau tablet dengan platform OS Android 4.1 keatas , RAM rekomendasi 1GB.
Link download : j.mp/egrangmaster
]]>Tanggal 21 Mei 2015 kemarin, bertempat di Thamrin Nine Ballroom UOB Plaza Jakarta berlangsung Demo Day batch 2 Indigo Incubator 2014 diselenggarai oleh Telkom IDeC bekerja sama dengan PT MDI. Demo Day kali ini dihadiri oleh Syaiful Hidayat selaku SGM Innovation and Design Center, jajaran Telkom Group dan Metra Digital Investama. Selain itu turut hadir juga belasan Venture Capital dan Corporate seperti, Gree, Monk’s Hill, East Venture, Cyber Agent, Fenox, Ideo Source, Palapa Venture, Sequoia Capital, Asia Venture, Mountain Kejora, Microsoft, Mandiri, UBS, Mainspring, Glitch Network, MNC dan Lain-lain.
Pada kesempatan ini, SGM IDeC Saiful Hidajat menyampaikan Program Indigo sebagai sebuah rangkaian kegiatan pengembangan inovasi yang melibatkan Startup digital Indonesia. Rangkaian program Indigo tersebut diawali dengan Indigo Incubator, Indigo Accelerator, dan Indigo Venture. Demo Day merupakan event dimana para Startup pitching mengenai produknya. Ke- 11 Startup Indigo Incubator ini adalah hasil pembinaan di Indigo Incubator. Diantaranya Cerita Perut, Jarvis Store, Kakatu, Hyjabs, Persona, Siji, Warung Rakyat, X-Igent, Sasbuzz, Run System, dan Cookies. Para startup dengan berbagai macam kategori product diberikan kesempatan untuk pitching kepada para investor calon pengguna.
Para investor dan perusahaan yang hadir dalam kesempatan tersebut memberikan sejumlah pertanyaan terkait kemungkinan kerjasama yang dapat dijalin dengan para Startup dan keingin tauan mereka mengenai produk para startup Indigo Incubator. Selanjutnya akhir acara diakhiri dengan sesi networking. Kesempatan bagi para Startup, investor, dan undangan lainnya untuk berdialog lebih intens lagi.
]]>Sebanyak 41 Startup yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan hasil paper selection dari kegiatan pra-inkubasi yang dilakukan di Digital Innovation Lounge (DILo) pada bulan April yang lalu di kota Medan, Jakarta, Depok, Bandung, Jogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar serta program canvasing yang dilakukan oleh MDI yang diikuti oleh total 709 Startup.
Sesi penjurian dilakukan selama 20 menit untuk masing-masing startup. Para startup mempresentasikan inovasi mereka yang terbagi dalam beberapa kategori yaitu Personal Apps, Home Solution, Business Solution, Social Media and Community, City and Government Solution dan Commerce. Ada hal yang menarik dalam sesi penjurian interview kali ini yaitu adanya salah satu peserta Startup WNA Prancis bernama Robin yang bersama tim-nya membuat Apps mengenai transportasi umum di kota Jakarta. Robin dengan sangat antusias menjelaskan passion-nya di bidang transportasi publik serta niatnya untuk membantu Indonesia melalui startup yang didirikannya.
Para Juri yang melakukan interview terdiri dari Senior General Manager IDeC (Telkom) Saiful Hidajat, Vice President Innovation Strategy (Telkom) IGN.Wiseto Prasetyo Agung, Sekretaris Jendral Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia Hari S. Sungkari, General Manager Marketplace Development (Telkomsel) Trio Yamad G Lumbantoruan, General Manager Business Development & Management (Telkomsel) Amelia Kemalasari, OSM Value Management DDB (Telkom) Dedy Kurniadhie, Nicko Wijaya dari Metra Digital Investama (MDI), dan CEO Daily Social Rama Mamuaya.
Salah satu startup menyampaikan apresiasinya dan berkata bahwa “kami menerima masukan yang sangat baik dari tim juri untuk mengembangkan produk kami dan saya berharap program Indigo Incubator terus berjalan agar perkembangan startup terus bertambah”.
]]>Hi Digitalpreneur!
Indigo Incubator hadir kembali di tahun 2015 ini. Tentunya dengan penyempurnaan program Pastikan rekan-rekan mengikuti event Kick-off di Jakarta dan Roadshow di 8 Kota lain untuk mengetahui secara detail program Indigo Incubator 2015 termasuk cara pendaftaran dan mekanisme seleksinya.
Indigo Incubator adalah program inkubasi bisnis yang sangat komprehensif ditujukan untuk startup ICT Indonesia. Kali ini dengan mengusung tagline “Building Strong Indonesia’s Digitalpreneur – Grow Your Business With TELKOMGROUP” masih konsisten untuk terus mencari para digitalpreneur yang memiliki inovasi-inovasi yang dapat menjadi solusi bagi khalayak banyak. Kali ini indogo Incubator 2015 memiliki beberapa kategori, diantaranya: Personal and Home Solution, Business Solution, City and Goverment Solution, Social Media and Community, dan Commerce.
Program Indigo Incubator menyediakan fasilitas-fasilitas seperti:
Pastikan bahwa kalian tidak ketinggalan untuk mengetahui apa saja syarat-syarat untuk menjadi talent di Indigo Incubator 2015. Untuk mengetahui program ini lebih lanjut, hadiri acara Kick Off dan Roadshow yang akan diselenggarakan di :
Jakarta (Kick Off), 26 Februari 2015. Link pendaftaran : indigo15jkt.eventbrite.com
Untuk menghadiri Kick Off dan Roadshow Indigo Incubator 2015. Kalian bisa mendaftar di link eventbrite tiap kota. Pastikan diri kalian menjadi bagian dari Indigo Incubator 2015. Para digitalpreneur jangan sampai ketinggalan kesempatan ini!
]]>Building Strong Indonesia’s Digitalpreneur
Grow Your Business With TELKOMGROUP
Haruskah perut hanya memendam pengalaman hebatnya dalam mengolah aneka sajian lezat tersebut? Tidak. Perut perlu bercerita. Dan ceritaperut.com memfasilitasinya.
Berawal dari Blog
Ceritaperut.com berawal dari kegemaran Stefanie Kurniadi dalam menulis di blog tentang review kuliner. Situs itu dibuat sejak tahun 2009 dan mulai ramai pada tahun 2010. Banyaknya pengunjung dalam blog itu didukung oleh penggunaan sosial media twitter dalam melakukan promosinya. Tak heran bila strategi Stefanie Kurniadi berhasil. Stefanie Kurniadi juga adalah Founder dari Dixgital sebuah perusahaan digital marketing dan social media consultant.
Awalnya hanya ada satu perut yang bercerita melalui ceritaperut.com yaitu perut Stefanie Kurniadi sendiri. Seiring berjalannya waktu, ada delapan perut yang ikut bercerita melalui website ceritaperut.com.
Berkat ceritaperut.com, Stefanie Kurniadi menjadi Kartini Next Generation Award 2013 di kategori Inspiring Woman in ICT for Entrepreneur yang diadakan Kementerian Kominfo bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menjadi Bagian dari Indigo Incubator
Ceritaperut.com adalah salah satu startup yang diinkubasi oleh Indigo Incubator 2013 sampai saat ini. Pengembangan masih terus dilakukan baik secara konten maupun promosi melalui pendanaan yang diberikan Indigo Incubator.
Website ini memiliki berbagai fitur unik di websitenya. Kalian bisa mencari review kulinermu berdasarkan daerah yang kalian inginkan. Ada TOP10 tempat kuliner menarik yang dibuat oleh kontributornya dan menjadi rekomendasi. Selain itu, ada juga TOP10 kuliner yang didapat dari hasil survey. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa tahu aneka tempat makan yang sedang promo di website itu! Ceritaperut.com benar-benar paket lengkap panduan berkuliner di Bandung!
Mau startup dan ide kalian jadi sekeren ceritaperut.com? Jangan ragu lagi untuk ikut dalam program Indigo Incubator 2014. Kalian tak akan pernah tahu hasilnya bila tak pernah mencoba.
Siap mendapat pendanaan dan mentoring dari Indigo Incubator?
]]>Setelah diluncurkan pada Januari lalu, program inkubasi Indigo Incubator 2014belum lama ini telah menyambangi sejumlah kota di Indonesia yaitu Jogjakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang. Sebagai program tahunan Telkom, program inkubasi ini masih akan berlangsung di dua kota berikutnya yakni Jakarta dan Denpasar.
Menurut keterangan dalam rilis pers yang kami terima, program roadshow yang telah diadakan di empat kota tersebut mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari para peserta yang banyak datang dari kalangan kreatif industri teknologi. Pada setiap kota program ini menghadirkan figur industri sebagai pembicara dan narasumber bagi para peserta untuk lebih mengerti seluk beluk industri berbasis 1internet di Indonesia. Seperti pada roadshow di Jogjakarta yang diadakan pada tanggal 29 Januari 2014 lalu, pembicara yang dihadirkan datang adalah Dito Respati selaku Manager Mobile Apps Community Telkomsel.
Begitu pula pada gelaran roadshow yang diadakan di Surabaya pada 10 Februari lalu, Denny Santoso founder dari banyak startup seperti SixReps, DuniaFitnes,Beautiplan, dan yang terbaru BRTC juga didaulat untuk menjadi pembicara dalamroadshow yang digelar dengan dukungan komunitas SUWEC (Surabaya Web Community). Kota berikutnya seperti Medan dan Palembang diklaim juga memperoleh animo yang sama meriahnya dari para peserta di kota sebelumnya.
Untuk di Medan, pembicara yang dihadirkan ialah Muhammad Aditya selaku Direktur Utama Gamatechno sekaligus Direktur Eksekutif Jogja Digital Valley (JDV). Terakhir, dilanjutkan di kota Palembang yang diadakan pada 19 Februari 2014 kemarin, Yohan Totting, CEO Thinkroom yang juga dikenal sebagai mentor startup di Bandung Digital Valley (BDV) turut serta hadir sebagai pembicara tamu dalam program roadshow Indigo Incubator 2014.
Sebagai pengingat, seperti pada gelaran di tahun-tahun sebelumnya, Indigo Incubator 2014 juga masih menawarkan sejumlah program akselerasi bagi insan startup kreatif di bidang teknologi yang tersebar di Indonesia. Program inkubasi yang ditawarkan antara lain berupa penyediaan atau modal awal sebesar Rp 250 juta bagi startup-startup terpilih yang diikuti opsi pendanaan lanjutan hingga sebesar Rp 2 milyar, dukungan fasilitas seperti penyediaan co-working space, dukungan akses pasar, serta dukungan akselerasi bisnis bagi para startup.
Bagi yang masih belum mendaftar, roadshow Indigo Incubator 2014 masih akan diadakan di kota berikutnya yakni Jakarta dan Denpasar yang masing-masing akan diadakan pada tanggal 25 dan 27 Februari. Untuk pembelian tiket di Jakarta dapat mengunjungi tautan ini, atau bagi yang berada di Denpasar dapat membelinya melalui halaman ini.
Sumber: http://dailysocial.net/post/program-roadshow-indigo-incubator-2014-sukses-digelar-di-empat-kota
]]>Captcha Unik AntiSpam
Bila biasanya captcha dihadirkan dalam bentuk mengetikkan kode-kode berupa angka dan huruf, Karamel memberi evolusi dan menghadirkan wajah captcha yang baru.
Kini kita tak perlu lagi mengetikkan kode, tapi melakukan aktifitas visual yang menarik misalnya yaitu memilih suatu gambar dan menariknya ke gambar utama sesuai perintah tertentu yang diminta. Bila perintah dilakukan, maka pengguna telah lolos dalam alat antispam itu.
Keunikan captcha unik buatan Karamel adalah permainan visualnya dan menariknya, dalam captcha unik tersebut bisa disisipkan iklan yang menghasilkan keuntungan bagi startup ini. Kreatif!
Orang Hebat Dibalik Karamel
Ada tiga orang founder Karamel yaitu Aditya Dwi Putra yang fokus pada teknologi dan promosi, Wahyu Adhi yang memegang keuangan dan pemasaran, serta Sarah Paramitasari yang bertanggung jawab atas konten. Ketiga orang inilah yang pernah menghantar Karamel menjadi finalis pada IDBYTE Startup Hunt yang diselenggarakan Bubu.com pada tahun 2013. Sejak Juli 2013, Karamel mendapat pendanaan dari Telkom Indonesia atas ide captcha uniknya.
Saat ini, dalam mengembangkan captcha unik, Karamel didampingi oleh Shinta Dhanuwardoyo dan Brata Rafly sebagai mentor sekaligus advisor. Shinta dhanuwardoyo merupakan pendiri dari agensi digital dan kreatif Bubu. Brata Rafly telah memiliki pengalaman sebagai Executive di Intel Indonesia, Microsoft Indonesia, Yahoo Indonesia, dan Mandala Air.
Mau juga ide atau startupmu berkembang tak hanya sebatas ide? Yuk ikut Indigo Incubator 2014. Startup atau ide menarik yang kalian ajukan bisa mendapat kesempatan untuk didanai dan mendapat mentor hebat dari Indigo Incubator lho!
Siap diinkubasi untuk ditetaskan?
]]>