Ada tempat seru buat nongkrong dan berkumpul para Geeks yang asik dan seru nih. Namanya Maliome Hackerspace. Tempat apa sih sebenarnya itu?

Maliome Hackerspace berawal dari keinginan Kang Irwan, pemiliknya, untuk mengumpulkan para startup yang bergerak di bidang internet marketing. Lokasinya ada di daerah Kyai Mojo. Berada di sebuah gedung dua lantai, Kang Irwan memanfaatkan lantai kedua sebagai kantor beberapa startup dan lantai pertama sebagai tempat berkumpul umum bagi semua orang. Fasilitasnya lengkap. Selain koneksi internet, ada juga meja bilyard, xbox, dan sebagainya. Tiap minggu juga diadakan acara diskusi bersama orang-orang yang sudah sukses untuk berbagi ilmu serta pengetahuan.

Seru ya? Tonton langsung aja #Jagoongan episode 42 ini supaya tahu lebih dalam tentang Maliome Hackerspace ini.

Jika pada #Jagoongan episode 40 lalu kita bertemu dengan Sukadi dari IndoCPA, kini kita dipertemukan lagi dengan startup di bidang CPA atau Cost Per-Action, Mobiggr.com. Namun ada yang istimewa dari startup yang bergerak di bidang CPA satu ini. Apakah itu?

Mobiggr mengklaim dirinya sebagai startup pertama bidang CPA yang fokus pada mobile traffic dan content locker. Mobiggr mempertemukan antara advertiser dan publisher. Mobiggr ingin mengajak mahasiswa atau mahasiswi yang ingin mendapatkan uang saku tambahan dengan metode CPA ini.

Salah satu contoh yang sukses menjadi publisher adalah Ragil. Setiap bulannya, hanya dengan duduk di depan laptop, Ragil mendapatkan penghasilan sekitar Rp200-300juta lho. Tertarik? Tonton langsung aja deh. Jangan lupa subscribe channel Youtube Jogja Digital Valley ya.

Ada yang pernah mendengar tentang bisnis CPA alias Cost Per-Action? Kali ini #jagoongan akan mengajak kalian semua untuk mengenal lebih dalam mengenai bisnis CPA ini.

Perkenalkan, ini adalah Sukadi dari IndoCPA, sebuah perusahaan CPA atau Cost Per-Action yaitu jasa di bidang digital marketing yang menjembatani antara advertiser dengan publisher. Ide mengenai IndoCPA pertama kali muncul pada tanggal 9 September 2012. Sudah ada sekitar 900 publisher, namun yang aktif ada sekitar 100-200 publisher setiap bulan. Siapa saja bisa menjadi publisher di IndoCPA lho. Bahkan nilai nominal yang berputar di IndoCPA mencapai Rp 2-3 Milyar per bulan!

Tertarik dengan bisnis ini? Streaming langsung aja yuk. Jangan lupa like dan subscribe ya.

#Jagoongan kembali jalan-jalan! Kali ini #Jagoongan memilih Jogjatorium, sebuah tempat baru milik Dagadu di daerah Gedong Kuning, Yogyakarta yang juga berfungsi sebagai tempat mengekspresikan kreativitas serta menjual souvenir Dagadu untuk dikunjungi. Pada kesempatan kali ini #Jagoongan menemui Mas Arief, pemilik Dagadu yang membangun brand Dagadu sejak 20 tahun silam, dimulai dari lapak kecil dengan etalase dari aluminium di salah satu tepi ruas Jalan Malioboro.

#Jagoongan mengajak Mas Arief berbincang mengenai perkembangan industri kreatif yang berbasis pada kekayaan intelektual serta bagaimana Mas Arief menyikapi maraknya pembajakan di Indonesia termasuk untuk brandnya sendiri, Dagadu. Mau tahu bagaimana siasat cerdik Dagadu dalam menanggapi pembajakan? Tonton langsung, yuk

“Dengan startup ini kita mengubah dunia. Bagaimana dengan limited resources yang kita punya, kita bisa membuat dunia menjadi lebih baik” –Delta Purna Widyangga.

Episode #Jagoongan jalan-jalan kali ini mengunjungi kantor sebuah aplikasi berkirim pesan profesional untuk perusahaan, Qisc.us, yang berlokasi di Yogyakarta. Kantor Qiscus di Yogyakarta ini adalah ekspansi dari kantor Qisqus di Singapura. Qiscus yang berada di Yogyakarta fokus mengembangkan teknologi qiscus baik untuk website maupun mobile, sedangkan kantor yang berada di Singapura mengembangkan desain serta marketingnya.

Delta memulai Qiscus benar-benar dari nol dengan perjuangan yang hebat. Bagaimana perjuangan Delta bisa sampai saat ini? Apa yang sudah Delta lakukan melalui Qiscus untuk mengubah dunia? Yuk simak #jagoongan episode 38 ini.

 “Kuncinya adalah konsistensi, Malas menunjukan bahwa apa yang saya kerjakan berarti memang bukan passion saya..” -Karlina

Selamat pagi sobat JDV! Episode #Jagoongan kali ini akan bercerita tentang seorang wanita yang menjadi dosen dan juga seorang creative-preneur sekaligus. Ia adalah Karlina “Kuning” (twitter: @KarlinaKuning ). Berawal dari passionnya, yaitu berbagi, ia mulai mengajarkan Bahasa Inggris tidak hanya di dalam kelas, namun juga melalui media sosial: twitter. Berawal dari percakapan dengan temannya yang berkonsultasi mengenai penggunaaan Bahasa Inggris yang benar, Karlina kemudian menciptakan hastag #EasyEnglish untuk mengajarkan followersnya berbahasa Inggris yang baik dan benar..

Menarik! Hanya dengan bermodal 300 followers dan konsistensi, Karlina yang kini sudah memilki lebih dari 8000 followers sudah memilki program radionya sendiri! Yang tentu saja mengajarkan berbahasa Inggris yang baik dan benar. Tidak  hanya itu, ia juga memiliki buku #EasyEnglish yang dia karang sendiri. Ingin tahu rahasia kesuksesan Karlina lebih jauh? Yuk tonton #Jagoongan episode 37!

Selamat pagi sobat JDV! Seperti biasa, #Jagoongan akan  menghadirkan tamu-tamu spesial. Kali ini #Jagoongan menghadirkan mas “UB” dari Agate Jogja. Mas UB dan teman-temannya sudah banyak menciptakan game-game untuk kepentingan korporat, yup! Agate Jogja adalah sebuah game studio. Bagaimana kisah suksesnya? Yuk simak terus #Jagoongan Episode 37!

Selamat pagi sobat JDV!. Jagoongan kembali lagi, tamu kita kali ini adalah mas Jati A. Nugroho. Di episode ke 35 ini #Jagoongan jalan-jalan ke kantor insfilo yang berada di daerah utara Yogyakarta. Insfilo adalah sebuah perusahaan yang berkecimpung di dunia branding. Menarik sekali sobat JDV karena perusahaan branding di Indonesia masih dapat dikatakan sedikit. Ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Yuk cek #Jagoongan Episode 35!

Selamat sore sobat JDV! Minggu ini kisah inspiratif yang akan kita angkat berasal dari kisah Dokter Gigi Gumilang Almas atau yang biasa dipanggil dengan Mas Lalang. Beliau adalah director fotography dari Lotus Cinema, sebuah Production House yang mengerjakan film pendek, dokumentasi pernikahan, dan wedding clip. Berawal dari sebuah komunitas yang memiliki hobi membuat film, Lotus Cinema akhirnya menjadi sebuah Production House yang profesional. Saat ini, Lotus Cinema sudah berdiri selama lima tahun.

Hal yang menarik, background anak-anak Lotus Cinema sangat beragam. Sebagian besar justru berasal dari kalangan yang tidak berhubungan dengan dunia videography sama sekali. Apa rahasia Lotus Cinema hingga bisa bertahan dan bahkan sudah memiliki banyak penghargaan hingga saat ini? Yuk simak #Jagoonga Episode 34!

Selamat sore sobat JDV! Kali ini #Jagoongan akan mengobrol dengan Mas Aditya dari PT. Gama Techno Indonesia. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan IT pioneer di Yogyakarta. Saat ini Gama techno sudah menjadi perusahaan besar di Yogyakarta yang sudah memberikan berbagai macam layanan tidak hanya dalam taraf lokal namun juga dalam skala nasional.

Gama Techno sudah terbentuk sejak tahun 2003, dalam kurun waktu kurang dari 10th, perusahaan ini sudah memiliki 100 pegawai. Apa rahasia suksesnya? Yuk simak #Jagoongan episode 33!