Untuk membuat pengguna merasa nyaman dan tetap setia menggunakan WhatsApp, salah satu aplikasi pesan instan ini  akan terus mengembangkan fiturnya. Pada 2019, ada banyak bocoran atau uji coba fitur baru yang dikembangkan WhatsApp, namun tidak semuanya dirilis. kemungkinan besar fitur-fitur tersebut akan dirilis di tahun 2020, namun belum diketahui waktu tepatnya. Fitur baru WhatsApp tersebut antara lain,

1. Tampilan Dark Mode

WhatsApp akan menyediakan dua tipe Dark Mode yang berbeda khusus di sistem operasi iOS. Dark Mode Tipe pertama dengan latar belakang hitam pekat, sementara tipe kedua menggunakan abu-abu lebih terang.

• Keamanan Face Unlock

Fitur ini berfungsi dengan cara yang sama seperti fitur pindai wajah di smartphone pada umumnya. Namun, belum banyak detail tentang fitur ini yang keluar.

• Last Seen untuk Beberapa Teman

Fitur “Last Seen” yang baru nanti akan memungkinkan pengguna untuk memilih beberapq teman yang dapat melihat tanda “Last Seen” mereka.

• Berbagi Status ke Teman Dekat

Fitur ini akan serupa dengan yang diterapkan Instagram Stories bernama ‘Close Friends’.

• Hapus Pesan Otomatis

Dalam pengaturan hapus pesan otomatis nantinya, pengguna dapat memilih waktu kedaluwarsa pesan yang mencakup 1 jam, 1 hari, 1 minggu, dan seterusnya.

• WhatsApp Pay atau Facebook Pay

Kabarnya WhatsApp akan mengajak kerjasama denagn sejumlah perusahaan di Indonesia yang m memiliki alat pembayaran digital untuk membawa WhatsApp Pay. Kerja sama ini digunakan mereka lakukan untuk mengoperasikan WhatsApp Pay di Indonesia.

• Kirim Pesan ke Instagram dan Facebook Messenger

Integrasi ketiga layanan ini sudah diungkapkan oleh CEO Facebook, Mark akan menjaga masing-masing aplikasinya tetap berfungsi mandiri, tetapi nantinya para pengguna dapat berkomunikasi atau berkirim pesan satu sama lain secara lintas platform.

Sumber : https://m.kumparan.com/kumparantech/7-fitur-baru-whatsapp-yang-diprediksi-rilis-di-2020-1sWKqoe0xxJ

IndiHome, penyedia layanan internet fiber optik milik PT Telkom, resmi merilis paket internet dengan kecepatan 1 Gbps di Tabanan, Bali, pada Minggu (22/12). Direktur Consumer Telkom mengatakan kebutuhan internet yang memiliki kecepatan 1 Gbps sudah lama ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Harapannya dengan kecepatan ini, aktivitas berinternet terjamin lancar.

Harga yang dibanderol Rp 17,5 juta per bulan ini memiliki peningkatan fasilitas yaitu akses ke 230 channel televisi, tambahan STB (Set Top Box), dan PLC, yang merupakan extend jaringan tanpa kabel.

Selain itu, dengan paket ini pelanggan akan dimintai sejumlah keterangan terkait tujuan pemasangan internet. Hal ini untuk menghindari potensi fraud seperti dijual kepada pihak lain.

Paket 1 Gbps sudah bisa dinikmati masyarakat di 18 kota/kabupaten, dari seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua. backbone di Papua belum siap. Harapannya dalam waktu dekat, 2020, backbone siap untuk di Papua.

Bertempat di Jogja Digital Valley pada tanggal 19 Desember 2019, Jogja Digital Valley menerima Kunjungan Industri dari Universitas Stikubank Semarang. Peserta dari Himpunan mahasiswa program studi manajemen informatika yang berjumlah 40 (empat puluh) orang.

Acara diawali dengan sambutan dari pihak Universitas Stikubank Semarang diwakili oleh Latifa Intan selaku Penanggung Jawab acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi materi dengan menghadirkan Bapak Ahmad Amirudin selaku Manager DILo Jogja.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata sebagai tanda kunjungan dari Universitas Stikubank Semarang ke Jogja Digital Valley.

Siapa sih yang gak tau event rutinnya Jogja Digital Valley, iya founder session. Di bulan ini Founder session Jogja Digital Valley mengangkat tema “Design System”. “Design system adalah investasi. Banyak perusahaan tidak mempekerjakan orang untuk fokus pada design system sampai akhirnya mereka terlambat untuk menyadarinya”- kata Diana Mounter.

Jika branding value produk digital fokus pada:

• Pengalaman pengguna (user experience) yang dibuat dengan baik
• Environment yang konsisten dan mudah digunakan untuk para desainer
• Problem-solving yang solid dan serbaguna

Design system terdiri dari dua hal: library dan dokumentasi. Aset visual, logo, font, warna. Design system juga mencakup komponen UI, dokumentasinya, dan code snippets untuk memudahkan developer menggunakannya di seluruh produk yang ada. Ini adalah aturan, batasan, dan prinsip yang diterapkan dalam desain dan kode.

Elemen-elemen ini berlaku untuk semuanya – warna, tipografi, spasi, dan tata letak. Menariknya, design system juga harus mencakup elemen-elemen non-visual seperti nada suara, kosa kata, tata bahasa, dan isyarat audio.

Nah karena pentingnya pengetahuan mengenai design system inilah Jogja Digital Valley mengundang Bapak Afif Bimantara sebagai pemateri di acara sharing session tanggal 17 Desember 2019.

Acara diawali dengan sambutan dari pihak SMK Negeri 1 Sambeng diwakili oleh Bapak Ahmad. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi materi :

1. Sesi-1 : Presentasi tentang DILo Jogja oleh Vika Analica
2. Sesi-2 : Presentasi tentang Jogja Digital Valley oleh Dina Napita
3. Sesi-3 : Presentasi tentang Startup Nutapos

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata sebagai tanda kunjungan dari SMK Negeri 1 Sambeng ke Jogja Digital Valley.

Acara diawali dengan sambutan dari pihak SMK TI Dadaha Informatik kemudian acara dilanjutkan dengan sesi materi yang diisi oleh General Manager Jogja Digital Valley.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata sebagai tanda kunjungan dari SMK TI Dadaha Informatik ke Jogja Digital Valley.

Founder Session merupakan sharing session yang diadakan Jogja Digital Valley setiap sebulan sekali dengan tema yang berbeda-beda di tiap bulannya.

Design system terdiri dari dua hal: library dan dokumentasi. Aset visual, logo, font, warna. Design system juga mencakup komponen UI, dokumentasinya, dan code snippets untuk memudahkan developer menggunakannya di seluruh produk yang ada. Ini adalah aturan, batasan, dan prinsip yang diterapkan dalam desain dan kode. Elemen-elemen ini berlaku untuk semuanya – warna, tipografi, spasi, dan tata letak. Menariknya, design system juga harus mencakup elemen-elemen non-visual seperti nada suara, kosa kata, tata bahasa, dan isyarat audio.Maka dari itu Jogja Digital Valley berencana ingin mengadakan sharing session mengenai “Design System”.

Yuk gabung Founder Session di jogja digital valley, FREE & LIMITED!!

Kalian udah kangen sama event Founder Session??

Segera KLIK BUY TICKET sebelum kehabisan.

See you soon

Acara yang diselenggarakan bulanan di Jogja Digital Valley yang sudah tidak asing lagi yaitu Local Pitch. Dipenutupan tahun bulan Desember ini Local Pitch dilaksanakan di tanggal 09 Desember 2019. Acara ini diikuti oleh tiga startup.

Startup pertama yang mengikuti pitching yaitu dari Berbageek. Startup Berbageek ini sebelumnya sudah mengikuti pitching di Startup hub sebelumnya dengan dua startup yang berbeda. Kemudian untuk startup kedua yaitu Rentaktor. Startup yang berasal dari Cilacap ini merupakan startup Rental Marketplace peralatan konstruksi. Startup yang ketiga yaitu eBete yang merupakan kepanjangan dari Energi Baru Terbarukan. Startup yang bergerak di bidang energi dimana menciptakan energi baru terbarukan dengan teknologi.

Meskipun jumlah peserta periode kali ini hanya sedikit namun seperti biasanya untuk juri yang mendampingi ada empat orang. Pertama ada Bapak Dibya Pradana selaku Direktur Digital Valley yang mengikuti pitching kali ini melalui video conference. Kemudian tiga diantaranya mengikuti langsung di Jogja Digital Valley yaitu Ibu Vita Subiyakti, Bapak Azmiansyah dan General Manager Jogja Digital Valley juga turut serta mendampingi acara ini.

Perusahaan digital berbasis teknologi seperti Netflix, Amazon, dan Facebook ramai-ramai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (05/12/19).

Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar mengakui bahwa sejumlah perusahaan digital tersebut tengah mempertimbangkan untuk membangun kantor cabang di sejumlah wilayah di Indonesia.

Netflix, Amazon, dan Facebook saat ini tidak memiliki kantor perwakilan yang membuat pemerintah Indonesia kesulitan untuk mengejar kewajiban perpajakan perusahaan digital.

Sebagai informasi, layanan Netflix memang selama ini terbukti tidak pernah membayar pajak kepada pemerintah Indonesia, meskipun telah meraup keuntungan besar dari konsumen Indonesia yang berlangganan melalui layanan streaming.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191205144415-37-120625/netflix-amazon-facebook-fix-nih-bangun-kantor-di-ri

Prediksi dari International Data Corporation (IDC)  terkait pemberlakuan aturan International Mobile Equipment Identity (IMEI) akan mendongkrak pengapalan ponsel di Indonesia. Peningkatan ini terjadi karena produsen meningkatkan pengiriman ponsel mereka tahun depan. Menurut analis pasar IDC Indonesia, Risky Febrian, peningkatan ini terjadi karena ada ceruk baru yang ditinggalkan oleh ponsel-ponsel ilegal setelah diberantas.

IMEI merupakan nomor identitas internasional yang terdiri dari 15 digit angka. Peraturan IMEI dibuat pemerintah untuk mencegah peredaran perangkat telekomunikasi ilegal di Indonesia. Aturan IMEI akan mulai berlaku pada 18 April 2020.

Jika tidak terdaftar, perangkat tidak dapat digunakan untuk mengakses internet tak hanya itu, kartu SIM pengguna juga akan diblokir. Patut diketahui, aturan ini bersifat maju artinya ponsel illegal yang dibeli sebelum aturan berlaku masih dapat digunakan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mengatur pemberlakuan tersebut.

Penjelasan Risky dalam konferensi pers di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan lonjakan pengapalan pada 2020 sekitar 7 persen dari total market, ini angka yang cukup tinggi karena rata-rata pengapalan ponsel pertahun 3-4 persen. Oleh karena itu, ia juga mengatakan pada 2020 akan menjadi tahun di mana para vendor ponsel harus agresif dari segi target produksi dan pemasaran untuk mengambil keuntungan dari ceruk tersebut.

Prediksi ini muncul setelah dikumpulkan data target produksi dari seluruh vendor ponsel di seluruh dunia. Dari pengumpulan data itu, IDC menemukan adanya tren peningkatan target pengapalan dari masing-masing vendor. Peningkatan pengapalan dilakukan karena mereka juga mengantisipasi kekosongan yang ditinggalkan oleh ponsel ilegal.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191129174838-185-452748/aturan-imei-diperkirakan-bakal-dongkrak-pengapalan-ponsel