News & article

Sribu.com: Cara Baru Memakai Jasa Desainer Grafis

21/01/2014 news

Dunia desain grafis sedang booming pada satu dekade terakhir. Banyak muncul para desainer grafis muda. Namun, kendala dari pertumbuhan jumlah desainer grafis yang pesat adalah menghubungkan antara klien (perusahaan dan instansi yang membutuhkan jasa desain grafis) dengan para desainer-desainer grafis. Sribu.com menawarkan cara yang unik untuk memuaskan klien yang membutuhkan jasa desain grafis.

sribu

Sejak dua tahun lalu, Ryan, seorang lulusan bidang marketing, mulai mengubah hidupnya dengan melepas pekerjaannya dan beralih dengan membuat sebuah start up berjudul Sribu.com. Ide muncul ketika Ryan merasa bahwa desain dalam suatu perusahaan itu penting dan belum ada perusahaan di Indonesia yang memiliki konsep yang sama seperti yang ditawarkan oleh pria asal Jakarta ini.

Sribu.com merupakan sebuah website yang menjembatani antara klien dan para desainer grafis dengan cara yang unik. Klien sejenis membuat kompetisi desain dengan paket-paket yang sudah disediakan lalu para desainer grafis yang terdaftar menjadi member akan mengirimkan desainnya untuk klien. Klien bisa merevisi desain yang disukainya dan pada akhirnya menentukan pemenang yang akan mendapat uang dari klien tersebut. Revisi dilakukan tanpa batas hingga klien merasa puas.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 3500 member desainer grafis yang terdaftar dengan sekitar 7000 member aktif. 90% desainer grafis berasal dari Indonesia. Klien yang ditangani bahkan sudah lebih dari 1000 klien. Sekitar 80% klien merupakan klien dari Indonesia dan sisanya dari Australia maupun Thailand. Contoh hasil dari Sribu.com adalah logo Gramedia, Mayora, dan sebagainya. Tak heran bila transaksi yang dibayar sebagai hadiah ke para desainer grafis mencapai Rp 2,5Milyar dalam setahun.

Kelebihan dari Sribu.com adalah pilihan desain yang banyak dalam satu kali kompetisi yang dibuat oleh klien. Jenis desain yang bisa dikompetisikan juga banyak. Bisa desain logo, kaos, poster, hingga website. Dibanding menggunakan jasa perusahaan desain grafis, Sribu.com menawarkan lebih banyak pilihan desain bagi klien yang dapat dipilih sesuai kesukaan klien. Selain itu, jasa ini tidak membutuhkan jasa pengiriman sehingga jangkauannya menjadi lebih luas.

Meski bisa terbilang merupakan start up yang sukses, namun Ryan mengaku bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. “Jika bicara tentang kekurangan, masih banyak sekali yang perlu diperbaiki. Meski belum berjalan sesuai yang diharapkan, namun kedepannya harus lebih baik lagi. Yang penting adalah eksekusi dan totalitasnya,” ujar Ryan.

Founder Sribu.com ini juga mengaku bahwa memulai sebuah start up tidaklah mudah karena awalnya belum banyak yang tahu mengenai start up. Banyak hal yang harus dipertimbangkan jika ingin membangun sebuah digital company salah satunya adalah mengenai pasarnya yang masih sangat muda. Membangun start up harus total. Selain itu sesungguhnya resikonya juga sangat tinggi. Tingkat kesuksesannya hanya sekitar 2%. “Dari ribuan start up di dunia digital, hanya beberapa yang dikenal oleh masyarakat contohnya adalah Twitter, Facebook, dan sebagainya,” tambah Ryan.

Meski tak mudah, bukan berarti bisnis start up itu tidak menjanjikan kesuksesan asal mau total dalam eksekusinya.

Untuk tahu video tentang Sribu.com, bisa dilihat di sini